Indonesian CC Data stolen for shopping in the U.S.

sudirboi

Member
Messages
20
Reputation
0
Reaction score
1
Points
3
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah data nasabah kartu kredit maupun debit dari berbagai bank dicuri saat bertransaksi di gerai The Body Shop Indonesia. Sumber Tempo mengatakan, data curian tersebut digunakan untuk membuat kartu duplikat yang ditransaksikan di Meksiko dan Amerika Serikat.

Data yang dicuri berasal dari berbagai bank, di antaranya Bank Mandiri dan Bank BCA. Menurut Direktur Micro and Retail Banking Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin, pihaknya menemukan puluhan nasabah kartu kredit dan debit yang datanya dicuri. Adapun transaksi yang dilakukan dengan data curian ini ditaksir hingga ratusan juta rupiah.

Kejahatan kartu kredit terendus saat Bank Mandiri menemukan adanya transaksi mencurigakan. "Kartu yang biasa digunakan di Indonesia tiba-tiba dipakai untuk bertransaksi di Meksiko dan Amerika," kata Budi.

Setelah dilakukan pengecekan terhadap nasabah, ternyata kartu-kartu itu tidak pernah digunakan di sana. "Setelah dicek, kami baru menutup kartu," katanya.

Kartu tiruan itu hanya bisa digunakan di negara-negara yang menggunakan sistem magnetic stripe. Data pada kartu jenis ini bisa dibaca saat ada kontak fisik dan menggesekkannya melewati mesin pembaca kartu atau card reader.

Di Indonesia, ada dua sistem yang digunakan pada kartu kredit, yaitu chip dan magnetic stripe. Penggunaan chip pada kartu kredit bertujuan untuk mengantisipasi tindak kejahatan kartu kredit. Adapun transaksi kartu kredit dengan magnetic stripe sebenarnya sudah dilarang. Sedangkan pada kartu debit, magnetic stripe ini baru dilarang mulai 1 Januari 2016.

Bukan hanya Mandiri, PT Bank Central Asia mengaku sudah menerima laporan serupa. General Manager Kartu Kredit BCA, Santoso, mengatakan, berdasarkan informasi sementara, pencurian data berawal dari sebuah gerai The Body Shop. Pencurian kemudian menyebar ke gerai lainnya. "Sepertinya ada oknum yang berhasil membobol dan berpindah-pindah," katanya.

Namun ia menjamin keamanan dalam sistem pengiriman data dari mesin electronic data capture (EDC) ke bank. Santoso juga berjanji akan secepatnya menyelesaikan kasus ini dengan melibatkan kepolisian, perbankan, dan nasabah.

Tak hanya perbankan, The Body Shop Indonesia juga langsung bertindak. Chief Financial Officer The Body Shop, Jahja Wirawan Sudomo, mengatakan, perusahaan sedang menyelidiki kebocoran data di perusahaannya. "Kami dan perbankan masih menyelidiki. Kami berharap selesai pekan depan dan diserahkan ke kepolisian," katanya kemarin.

Karyawan yang terbukti mencuri data nasabah, menurut Jahja, akan dipecat dan diserahkan ke kepolisian. Untuk mencegah kejadian serupa, The Body Shop tidak menerima pembayaran melalui kartu kredit dan debit. Berdasarkan laporan yang diterima dari perbankan, ada 30 data nasabah yang dicuri. Transaksi dilakukan sepanjang Maret 2013.

Menurut Jahja, ia termasuk salah satu nasabah yang menjadi korban. Saat bertransaksi di The Body Shop cabang Bintaro pada 11 Maret 2013, datanya pun disalin. Data itu kemudian dipakai pada transaksi di Amerika Serikat pada 14 Maret 2013.

Jahja mengatakan, ada tiga gerai yang diduga bermasalah. "Tempatnya di Bintaro (Tangerang), Casablanca, dan Basko Padang," katanya.

Adapun pencurian kartu baru diketahui di dua bank, yaitu BCA dan Bank Mandiri. Sedangkan di Citibank, yang juga memiliki mesin EDC, belum ada laporan.

Sesuai dengan aturan Bank Indonesia, menurut Deputi Direktur Sistem Pembayaran Bank Indonesia Puji Atmoko, jika merchant kedapatan berkomplot dengan pelaku kejahatan, bank wajib menghentikan kerja sama. Bank juga diwajibkan melaporkan fraud tersebut ke Bank Indonesia paling lambat satu bulan setelah kejadian.

source : http://www.tempo.co/read/news/2013/03/19/087467917/Data-Kartu-Kredit-Ini-Dicuri-untuk-Belanja-di-AS

---------------------------------------------

google translate :

EMPO.CO, Jakarta - A number of customer data credit or debit cards from various banks to transact in stolen at The Body Shop stores in Indonesia. Tempo source said the stolen data was used to create duplicate cards transacted in Mexico and the United States.

Data stolen from various banks, including Bank Mandiri and BCA. According to the Director of Micro and Retail Banking of Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin, it did find dozens of customer credit and debit card data stolen. The transactions were carried out with the data stolen is estimated to hundreds of millions of dollars.

Credit card crime while Bank Mandiri terendus find any suspicious transactions. "The cards are commonly used in Indonesia suddenly used to trade in Mexico and the United States," said Budi.

After checking on clients, it turns out the cards were never used there. "After checking, we just closed the card," he said.

Counterfeit cards can only be used in countries that use magnetic stripe systems. The data on this type of card can be read when there is physical contact and menggesekkannya through the card reader machine or card reader.

In Indonesia, there are two systems used on the credit card, the chip and magnetic stripe. The use of the chip on the credit card to anticipate the credit card crime. As for credit card transactions with the magnetic stripe is already banned. While the debit card, the magnetic stripe is only prohibited from January 1, 2016.

Not only Mandiri, PT Bank Central Asia claim to have received similar reports. General Manager Credit Cards BCA, Santoso, said that, based on interim information, data theft came from a store The Body Shop. Theft later spread to other outlets. "I think there is a person who managed to break and move," he said.

But he can guarantee the security of data transmission system of electronic data capture (EDC) to the bank. Santoso also promised to immediately resolve the case involving the police, banking, and customers.

Not only banks, The Body Shop Indonesia also sprang into action. Chief Financial Officer of The Body Shop, Jahja Sudomo Wirawan, said the company is investigating the leak of data on the company. "We are still investigating and banking. We expect completed next week and handed over to the police," he said yesterday.

Employees who proved steal customer data, according Jahja, will be fired and handed over to the police. To prevent similar incidents, The Body Shop does not accept payment by credit and debit cards. Based on the reports received from banks, there are 30 customer data stolen. Transactions conducted during March 2013.

According Jahja, he was one of our customers who are victims. When transacting at The Body Shop branches Bintaro on March 11, 2013, the data was copied. The data were then used in the transaction in the United States on March 14, 2013.

Jahja said, there are three outlets that allegedly problematic. "It was in Bintaro (Tangerang), Casablanca, and Basko Padang," he said.

The new card theft is known in two banks, namely Bank Mandiri and BCA. While at Citibank, which also has the EDC, was not reported.

In accordance with the rules of Bank Indonesia, according to Deputy Director of Payment System Bank Indonesia Praises Atmoko, if the merchant caught conniving with criminals, banks are required to stop working. Banks are also required to report fraud to the Bank Indonesia no later than one month after the incident.


-------------------------------------


skimmer journey to Indonesia :D

welcome brotha :D
 

G00DFELLA

Professional
Messages
102
Reputation
7
Reaction score
13
Points
18
Why did you even consider of pasting the text in Indonesian in the first place? :D (not that I didn't see the google translate below)
 
Top